4 Hal soal Kelakuan Masyarakat Jajal MRT Jakarta yang Viral
Liputan6.com, Jakarta
- Moda Raya
Terpadu atau MRT Jakarta fase pertama sudah diresmikan oleh Presiden
Joko Widodo atau Jokowi pada Minggu, 24 Maret 2019.
Meski sudah diresmikan, MRT Jakarta fase pertama rute Bundaran HI-Lebak Bulus ini masih beroperasional secara gratis atau nonkomersial hingga 31 Maret 2019.
Seluruh masyarakat pun berbondong-bondong mencoba moda transportasi impian Indonesia ini. Namun sangat disayangkan, ada saja tingkah laku aneh masyarakat.
Pada beberapa foto dan video yang viral di media sosial menunjukkan aksi nyeleneh mereka. Salah satunya adalah bergelantungan di pegangan MRT.
Berikut 4 hal soal tingkah laku masyarakat saat menjajal MRT Jakarta dihimpun Liputan6.com:
1. Berbagai Pose
Tingkah nyeleneh (Sumber: asahi)
Setelah diuji cobakan
kepada masyarakat sejak 12 Maret lalu, berbagai respons ditunjukkan melalui
potret penumpang MRT Jakarta.
Respons
positif ditunjukkan oleh beberapa orang yang membagikan kesan pertama menaiki
MRT berupa kenyamanan yang ditawarkan MRT melalui akun media sosial mereka.
Namun, bukan berarti seluruh lapisan masyarakat mampu memanfaaatkan fasilitas uji coba MRT dari pemerintah. Pasalnya, banyak ditemukan penumpang MRT yang bergelantungan di dalam kereta.
Bahkan, tidak sedikit yang berpose menginjak kursi kereta hanya demi sebuah foto. Selain itu ada sejumlah penumpang yang menikmati makan secara lesehan di stasiun MRT Jakarta.
2. Ditanggapi Menhub
Menhub Budi Karya
Sumadi memberi pemaparan dalam dialog Jelajah Kebangsaan di Stasiun Gubeng,
Surabaya, Jawa Timur, Kamis (21/2). Dialog bertema 'Mengikuti Semangat Arek
Surabaya dalam mempersiapkan Indonesia Emas 2045'. (Liputan6.com/JohanTallo)
Menteri Perhubungan
atau Menhub Budi Karya Sumadi juga menyayangkan perilaku penumpang mrt yang
viral di media sosial. Budi mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera
mengevaluasi mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan.
"Kita
evaluasi, yang pertama adalah lifestyle dari masyarakat, jadi memang ini kami
melihat ada masyarakat yang kurang tertib lah ya, makan di stasiun,
gelantungan, itu viral ya," ujarnya saat menghadiri acara peresmian MRT
Jakarta, Minggu, 24 Maret 2019.
Selain
Menhub, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan
Bencana Sutopo Purwo Nugroho juga turut mengomentari hal tersebut.
Melalui
akun Twitter pribadinya @Sutopo_PN, ia memberikan tanggapan mengenai tingkah
laku masyarakat Indonesia yang kurang menghargai fasilitas yang diberikan
pemerintah.
"Mirisnya
kita dengan perilaku seperti ini. Bergelantungan & menginjak kursi di MRT
hanya demi foto selfie. Seolah belum mengenal etika moral, sopan santun dan
rasa memeliharai fasilitas publik. Pengetahuan memang meningkat tapi sikap dan
perilaku masih rendah." tulis Sutopo.
Perilaku
yang tidak pantas tersebut tak ayal membuat Sutopo terheran-heran mengingat
para penumpang dalam foto yang tersebar bukanlah anak-anak. Pasalnya, pelakunya
justru para remaja yang sepatutnya memahami apa itu tata krama.
Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan saat menjajal integrasi antara halte Transjakarta dengan Stasiun
MRT Jakarta. (Liputan6.com/Ika Defianti)
Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan meminta masyarakat dapat bijaksana dalam menilai tingkah para
penumpang MRT yang belakangan viral di social media.
Dalam
proses perkembangan era teknologi, tampilnya berbagai sikap masyarakat dalam
menghadapinya memang selalu beragam dan hal itu terbilang normal.
"Ini
ada proses pembelajarannya, mari kita lakukan sama-sama proses pembelajaran
itu. Kita-kita dulu waktu pertama kali naik pesawat juga lucu kok, pertama kali
naik kereta juga lucu. Ini pertama kali ada stasiun bawah tanah, jadi saya
merasa ini suatu proses yang normal," kata Anies di kantor Wali Kota,
Jakarta Barat, Selasa, 26 Maret 2019.
Menurut
Anies, akan lebih baik masyarakat menjaga kebersamaan tanpa ada bentuk
merendahkan, menghina, ataupun mengejek tingkah penumpang MRT Jakarta yang
dinilai kontroversial. Kembali lagi, dia menekankan adanya bagian dari proses
pembelajaran.
"Kita
semua mengalami proses pembelajaran. Tidak semua orang pernah naik kendaraan
apa pun. Ada yang baru naik pesawat pertama kali juga ada di bangsa kita
ini," jelas dia.
Pada
akhirnya, keberadaan MRT Jakarta akan membawa pola pembiasaan terhadap pengguna
moda transportasi tersebut lewat keberadaan tata tertib dan aturan.
Mantan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu kemudian mengimbau seluruh masyarakat
dapat melewati proses itu dengan turut menyebarkan informasi positif tanpa
harus menyebarluaskan foto-foto bernada negatif.
"Sama
sekali jangan pernah direndahkan. Justru kalau melihat seperti itu, yuk kita
beritahu caranya. Saya miris betul melihat difoto, diejek, diviralkan, dengan
wajah yang ada di situ, tak baik itu," Anies menandaskan.
4. Disoroti Media Jepang
Media Jepang itu
mengeluarkan berita mengenai tingkah nyeleneh penumpang MRT Jakarta ini dengan
judul "Throw Away On The Foot... Controversy In The Jakarta Subway".
Tentu saja berita dari media Asahi.com ini cukup menghebohkan media sosial.
Bahkan
media Jepang ini pun memberikan hashtag #MRTJKT, sehingga berita ini menjadi
viral. Kelakuan kurang baik yang dilakukan oleh penumpang ini pun menuai
kritikan dari media tersebut. Bukan hanya itu saja, banyak pula warganet yang
menganggap tindakan tersebut kurang sopan.
Beberapa
tingkah laku penumpang MRT Jakarta yang menjadi sorotan media Jepang, baik di
dalam gerbong ataupun di stasiun MRT.
Pertama,
bergelantungan di dalam gerbong. Kedua, menginjak kursi MRT. Ketiga, buang
sampah sembarangan.
Keempat,
penumpang yang berdesakkan saat hendak masuk MRT, bukan malah mengantre.
Terakhir, stasiun MRT jadi tempat piknik.
https://www.liputan6.com/news/read/3926754/4-hal-soal-kelakuan-masyarakat-jajal-mrt-jakarta-yang-viral
Opini :
Adanya ketidaktahuan dari masyarakat indonesia tentang tujuan transportasi MRT ini menyebabkan mereka salah kaprah tapi hal itu bisa dibilang normal untuk masyarakat di negera berkembang karena transportasi MRT itu sendiri merupakan hal baru bagi masyarakat indonesia, jadi kalau sikap mereka agak norak tidak perlu dibesar-besarkan apalagi sampai merendahkan anggap saja ini sebagai proses pembelajaran bagi masyarakat itu sendiri. kita sendiri pun sering mengalami hal tersebut ketika mengalami hal yang baru, untuk kasus ini agar masyarakat lebih memahami diperlukan sosialisai atau pengarahan dari pengola ke pengguna jasa transportasi MRT.
Adanya ketidaktahuan dari masyarakat indonesia tentang tujuan transportasi MRT ini menyebabkan mereka salah kaprah tapi hal itu bisa dibilang normal untuk masyarakat di negera berkembang karena transportasi MRT itu sendiri merupakan hal baru bagi masyarakat indonesia, jadi kalau sikap mereka agak norak tidak perlu dibesar-besarkan apalagi sampai merendahkan anggap saja ini sebagai proses pembelajaran bagi masyarakat itu sendiri. kita sendiri pun sering mengalami hal tersebut ketika mengalami hal yang baru, untuk kasus ini agar masyarakat lebih memahami diperlukan sosialisai atau pengarahan dari pengola ke pengguna jasa transportasi MRT.